Oleh : Surya Ira Mahayani, S.Pd
Guru SMPN 4 Mandau
Kamu bisa membuat cerpen pribadi atau cerpen yang kamu tulis untuk dirimu sendiri, membagikannya di blog dan media sosial, atau kamu dapat mengirimnya ke media masa agar posting. Menulis cerpen tidak harus menunggu kapan bisa, menurut Pak Enang Cuhendi, S.Pd dan Pak Dr. Endang Kasupardi yang di bahas dalam acara bincang Penulis Socius Writer Club Edisi Maret, jika ide itu ada langsung tuangkan di sosial media yang ada seperti FB, WA posting saja jangan takut tulisan akan dibaca jelek atau tulisan di kritik orang, yang penting kita punya keinginan untuk menulis cerpen, jika ide yang ada sudah muncul silakan tuangkan .
Kiat menulis
1.Memahami apa itu Cerpen,
Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Seperti namanya, karya tulis satu ini cenderung singkat isinya. Dibanding tulisan-tulisan lainnya yang lebih panjang seperti novel, cerpen cenderung lebih padat dan langsung pada tujuan. Cerpen dibatasi panjang penulisannya. Sebuah definisi klasik dari cerpen adalah harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk. Sementara definisi lainnya menyebutkan panjang cerpen tidak lebihdari 20.000 kata dan tidak kurang dari 1000 kata. Ada pula yang menyebutkan panjang cerpen paling tidak mencapai 10.000 kata. Cerpen pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi. Genre yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain sebagainya.
Namun, Cerpen kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa lirik dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru. Nah, bagi pemula yang akan mulai menulis cerpen, ada baiknya jika kamu mulai mengetahui cara membuat cerpen agar nantinya cerpenmu dapat tersusun dengan baik.
2. Memahami unsur-unsur cerpen
Sebelum mulai menulis cerpen kamu perlu memahami unsur-unsur utama dari cerpen. Cerpen memiliki dua unsur dalam penulisannya, unsur tersebut yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kedua unsur ini tak boleh terlepas satu sama lain.Unsur intrinsik merupakan unsur pembentuk cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik sangat penting dalam sebuah cerpen karena menentukan pembentukan cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik terdiri dari tema, alur, latar, perwatakan, tokoh, dan nilai. Sementara unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada diluar penulisan cerpen namun memiliki pengaruh pada cerpen itu sendiri. Unsur ekstrinsik dapat berupa latar belakang penullis dan situasi atau kondisi saat cerpen tersebut ditulis.
3. Menentukan tema
Cara membuat cerpen selanjutnya adalah menentukan tema. Tema adalah ide pokok sebuah cerita. Tema merupakan sumber pada cerita yang akan kamu tulis. Untuk menulis sebuah cerpen pastinya kamu harus memiliki ide atau tema khusus. Bagi pemula, kamu dapat menentukan tema yang kamu sukai atau tema yang paling dekat dengan kehidupan sehari-harimu. Misalnya jika kamu adalah seorang pelajar, maka kamu dapat mengambil tema kehidupan pelajar.
Dengan tema-tema yang dekat denganmu, kamu akan dengan mudah mengembangkan jalan cerita itu sendiri. Dengan tema utama ini kamu dapat menentukan jalan cerita yang akan kamu buat dan apa yang akan terjadi di dalamnya.
4. Tentukan penokohan dan watak
Tokoh adalah orang-orang yang terlibat dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita tersebut. Tokoh dibagi menjadi 3 karakter yaitu:
Tokoh Protagonis: tokoh utama pada cerita
Tokoh Antagonis: tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
Tokoh Tritagonis: penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
Selain menentukan tokoh, deskiripskikan pula watak tokoh dalam sebuah penjelasan. Perwatakan ini dapat disampaikan melalui dialog, penjelasan narasi, atau penggambaran fisik tokoh tersebut.
5.Tentukan Alur cerita
Setelah mendapatkan tema yang tepat dan penokohan, cara membuat cerpen selanjutnya adalah menetukan alur cerita. Alur atau plot merupakan jalan cerita yang akan kamu kembangkan hingga menjadi sebuag cerpen. Alur berupa susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
– Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
– Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
– Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Dalam penulisannya alur juga meliputi beberapa tahap yaitu:
– Pengantar: bagian cerita berupa gambaran, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
– Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
– Klimaks: masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
– Antiklimaks: masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
– Penyelesaian: masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
Dalam tahap ini kamu juga harus menentukan konflik yang ingin kamu bangun. Konfliklah yang akan membuat ceritamu hidup. Dari setiap konflik pasti ada sebuah penyelesaian, maka tentukan juga penyelesaian dari konflik yang kamu buat.
6. Mulai Menulis
Setelah menentukan unsur-unsur utama cerpen, cara membuat cerpen selanjutnya adalah mulai menulis cerpen. Kembangkan cerita dari tema yang telah kamu tentukan sebelumnya.Tulis cerpen sesuai alur yang kamu pilih dan tahapan-tahapan yang sudah ada, masukkan pula unsur-unsur intrinsik cerpen seperti penokohan, watak, dan latar cerita. Jangan lupa untuk memberi judul yang menarik. Upayakan membuat judul yang dapat memicu ketertarikan dan memantik keingintahuan pembaca untuk menyelesakan membaca cerpenmu. Gunakan gaya bahasa yang tepat agar pembaca mudah memahami ceritamu, tentukan juga sudut pandang tokohmu apakah menggunakan sudut pandang orang pertama, ketiga, atau campuran. Meski kamu dapat menggunakan gaya bahasa sehari-hari, kamu harus tetap menuliskan cerpenmu sesuai dengan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia yang benar
Mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi kita semua agar semua yang memiliki ide dalam menulis cerpen tersampaikan melalui media yang ada dan juga jangan merasa minder agar tulisan kita tidak dibaca atau di kritik orang.